Kota Padang|| polhukrim.com
Penyediaan Prasarana dan sarana serta utilitas umum di permukiman untuk menunjang fungsi permukiman warga tentu mengharapkan hasil-hasil yang maksimal untuk kesejahtraan warga di setiap daerah atau kota. Tentunya hasil pokok-pokok pikiran wakil rakyat akan menjadi penunjang aspirasi rakyat untuk di maksimalkan pemafaatannya untuk meningkatkan ekstabilitas dan juga sebagai rasa perhatian untuk menyambung lidah masyarakat dalam meningkatkat fasilitas kebutuhan permukiman warga.Kamis (26/12/2024)
Akan tetapi seringkali di selewengkan oleh para pihak ketiga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tanpa mereka mempertimbangkan kepentingan rakyat, kepercayaan dan juga hukum yang berlaku di negara Repuplik Indonesia ini.
Di ketahui di salah satu peningkatan sarana dan prasarana dengan kegiatan “Pembangunan jalan lingkup dan drainase Tepi Rel KA RT 004/RW 003 kelurahan Pampangan Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung” diduga adanya minim kulitas sehingga pada drainase yang baru dibangun tersebut masih belum sebulan selesai sudah mengalami keretakan. Setelah di telusuri adanya kekurangan kualitas perbandingan semen dan pasir dan bahkan di duga pada dasar drainase tersebut tidak memiliki campuran semen hanya siraman pasir utuh saja.
Seperti pernyataan Sekjend DPW LSM MITRA Sumbar “Mr.ZEGA” yang akrab dipanggil bung Zega tersebut mengatakan bahwa telah mendapat pengaduan lisan dari beberapa warga bahwa drainase dan juga jalan yang baru dibangun di RT 04 RW 03 Pampangan tersebut jauh dari harapan masyarakat dimana menurut warga selingkungan bangunan jalan dan drainase baru tersebut campuran perbandingan semen tidak memiliki kualitas bahkan di dasar drainase tidak memiliki campuran semen hanya pasir top saja begitu juga dengan cor jalan tidak dilakukan pengerasan lebih awal bahkan plastik alas pengecoran saja atau terpal cor hanya di kasi di tepi coran saja agar di kira sudah di pasang dan juga drainase saat ini setelah di cek terancam patah dengan beberapa retakan di dinding drainase dan hal ini dapat menimbulkan banjir lagi di rumah warga sekitar tersebut karena pada awalnya harapan rakyat ada bangunan drainase ini mereka terjauhkan dari banjir yang sering merendam rumah warga sehingga menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat melalui pokir Dewan Bapak Abert Hendra Lukman. Tuturnya kesal
Lanjutnya “juga coran jalan sangat mungkin memprihatikan kedepan dimana sudah tau lagi kontraktor nya Molen pengangkut coran redimix belum lagi mulai kerja dua unit mobil terbenam dijalan tersebut,seharusnya butuh sekali pengerasan agar kualitas jalannya memungkikan namun tidak dilakukan pengersan bahkan di cor saja. Kemudian dengan kulitas saat ini setelah sudah siap sangat di khawatirkan kemudian ada mobil beban berat lewat kemungkinan jalan tersebut akan hancur. Jadi ini diduga semuanya karena pihak pelaksana menginginkan keuntungan besar sehingga kualitas dan item-item pekerjaan di kurangi,dan tentunya ini ada indikasi korupsi perlu di periksa atau di audit” Harap Mr. Zega.
Di tempat yang berbeda warga di sekitaran pekerjaan drainase tersebut yang tidak menyebutkan namanya menyampaikan hal sama juga,bahka warga tersebut mengatakan ada sekitar 30 meter lagi pengecoran jalan yang masih belum siap sesuai dengan kontrak awal dan sampai saat ini kontraktornya menyampaikan bahwa pekerjaannya sudah siap.
Di ketahui pelaksana pekerjaan tersebut adalah masih tingkat CV dengan nama Kegitan Pembangunan jalan lingkup dan drainase Tepi Rel KA RT 004/RW 003 kelurahan pamangan Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung, No Kontrak, 143/SP/KPA.PPK.3/PSU.PDG/KP-PERKIMTAN/X-2024,tgl 21 Oktober 2024,Lokasi Kota Padang,Nilai Pelaksana Rp.322.011.000 (tiga ratus dua puluh dua juta sebelas ribu rupiah) dengan masa waktu pengerjaan 45 hari kalender,masa anggaran 2024.
Jurnalis:Tim/Biro Kota Padang
Penyediaan Prasarana dan sarana serta utilitas umum di permukiman untuk menunjang fungsi permukiman warga tentu mengharapkan hasil-hasil yang maksimal untuk kesejahtraan warga di setiap daerah atau kota. Tentunya hasil pokok-pokok pikiran wakil rakyat akan menjadi penunjang aspirasi rakyat untuk di maksimalkan pemafaatannya untuk meningkatkan ekstabilitas dan juga sebagai rasa perhatian untuk menyambung lidah masyarakat dalam meningkatkat fasilitas kebutuhan permukiman warga.Kamis (26/12/2024)
Akan tetapi seringkali di selewengkan oleh para pihak ketiga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tanpa mereka mempertimbangkan kepentingan rakyat, kepercayaan dan juga hukum yang berlaku di negara Repuplik Indonesia ini.
Di ketahui di salah satu peningkatan sarana dan prasarana dengan kegiatan “Pembangunan jalan lingkup dan drainase Tepi Rel KA RT 004/RW 003 kelurahan Pampangan Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung” diduga adanya minim kulitas sehingga pada drainase yang baru dibangun tersebut masih belum sebulan selesai sudah mengalami keretakan. Setelah di telusuri adanya kekurangan kualitas perbandingan semen dan pasir dan bahkan di duga pada dasar drainase tersebut tidak memiliki campuran semen hanya siraman pasir utuh saja.
Seperti pernyataan Sekjend DPW LSM MITRA Sumbar “Mr.ZEGA” yang akrab dipanggil bung Zega tersebut mengatakan bahwa telah mendapat pengaduan lisan dari beberapa warga bahwa drainase dan juga jalan yang baru dibangun di RT 04 RW 03 Pampangan tersebut jauh dari harapan masyarakat dimana menurut warga selingkungan bangunan jalan dan drainase baru tersebut campuran perbandingan semen tidak memiliki kualitas bahkan di dasar drainase tidak memiliki campuran semen hanya pasir top saja begitu juga dengan cor jalan tidak dilakukan pengerasan lebih awal bahkan plastik alas pengecoran saja atau terpal cor hanya di kasi di tepi coran saja agar di kira sudah di pasang dan juga drainase saat ini setelah di cek terancam patah dengan beberapa retakan di dinding drainase dan hal ini dapat menimbulkan banjir lagi di rumah warga sekitar tersebut karena pada awalnya harapan rakyat ada bangunan drainase ini mereka terjauhkan dari banjir yang sering merendam rumah warga sehingga menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat melalui pokir Dewan Bapak Abert Hendra Lukman. Tuturnya kesal
Lanjutnya “juga coran jalan sangat mungkin memprihatikan kedepan dimana sudah tau lagi kontraktor nya Molen pengangkut coran redimix belum lagi mulai kerja dua unit mobil terbenam dijalan tersebut,seharusnya butuh sekali pengerasan agar kualitas jalannya memungkikan namun tidak dilakukan pengersan bahkan di cor saja. Kemudian dengan kulitas saat ini setelah sudah siap sangat di khawatirkan kemudian ada mobil beban berat lewat kemungkinan jalan tersebut akan hancur. Jadi ini diduga semuanya karena pihak pelaksana menginginkan keuntungan besar sehingga kualitas dan item-item pekerjaan di kurangi,dan tentunya ini ada indikasi korupsi perlu di periksa atau di audit” Harap Mr. Zega.
Di tempat yang berbeda warga di sekitaran pekerjaan drainase tersebut yang tidak menyebutkan namanya menyampaikan hal sama juga,bahka warga tersebut mengatakan ada sekitar 30 meter lagi pengecoran jalan yang masih belum siap sesuai dengan kontrak awal dan sampai saat ini kontraktornya menyampaikan bahwa pekerjaannya sudah siap.
Di ketahui pelaksana pekerjaan tersebut adalah masih tingkat CV dengan nama Kegitan Pembangunan jalan lingkup dan drainase Tepi Rel KA RT 004/RW 003 kelurahan pamangan Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung, No Kontrak, 143/SP/KPA.PPK.3/PSU.PDG/KP-PERKIMTAN/X-2024,tgl 21 Oktober 2024,Lokasi Kota Padang,Nilai Pelaksana Rp.322.011.000 (tiga ratus dua puluh dua juta sebelas ribu rupiah) dengan masa waktu pengerjaan 45 hari kalender,masa anggaran 2024.
Jurnalis:Tim/Biro Kota Padang