Sawahlunto || polhukrim.com
Sawahlunto dikenal dunia tentu bukan tanpa sebab. Selain punya sejarah soal peradaban yang tidak bisa diabaikan dunia, pastinya karena ada yang gencar memperkenalkan kota kecil bekas Tambang Belanda di pelosok Sumatera Barat ini ke warga dunia.
Sosok itu adalah Amran Nur. Ia menjadi wali kota Sawahlunto selama periode 2003-2013. Amran dikenal sebagai sosok yang menyulap Sawahlunto yang awalnya kota mati bekas tambang menjadi kota wisata.
Kemiskinan menurun. Tak pelak karena dedikasinya, majalah Tempo 3 kali berturut-turut menobatkan Amran Nur sebagai sebagai walikota yang inovatif.
"Pameran yang berjudul 'Menduniakan Sawahlunto: Mengenal Sosok Amran Nur' bertujuan untuk menarasikan rekam jejaknya selama 10 tahun menjadi Walikota," ujar Edy Utama, koordinator kurator Galanggang Arang yang bertanggungjawab untuk perhelatan even di Sawahlunto. (1/12/2023).
Menurut Edy, Amran adalah sosok yang sangat konsisten dan pekerja keras. Gaya kepemimpinannya cukup langka. Ia memberikan dukungan penuh terhadap pemajuan kebudayaan selama masa jabatan sebagai walikota.
Amran juga tidak segan mengajak siapa saja yang dianggap bisa membantunya agar Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang Berbudaya. Ia mengenalkan Sawahlunto kepada dunia sehingga mulai dipertimbangkan UNESCO sebagai kandidat warisan dunia. Akhirnya, pada 6 Juli 2019 resmi ditetapkan UNESCO menjadi warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) karena dinilai punya kontribusi untuk peradaban dunia.
"Pameran foto tentang Amran Nur di Galanggang Arang adalah sebuah bentuk penghormatan yang tidak terkira. Tanpa Amran, barangkali Galanggang Arang ini tidak akan pernah terlaksana," cerita Edy.
Edy sebagai sahabat dekat Amran Nur untuk menggagas program kebudayaan menyebutkan pameran ini juga bertujuan untuk mengedukasi setiap orang terkhusus generasi muda bahwa ada seorang pemimpin visioner yang membangun Sawahlunto agar dikenal dunia.
"Amran juga seorang tokoh yang pluralis. Ia merangkul semua etnik yang ada di Sawahlunto sebagai bagian yang akan membawa kota ini ke kancah internasional. Karenanya pada berbagai even kebudayaan yang digelar pada masa kepemimpinan Amran selalu bertemakan multikultural, sebuah wajah original dari Sawahlunto," kenang Edy.
Pada WTBOS, Sawahlunto ditetapkan sebagai Zona A dan pelabuhan Teluk Bayur sebagai zona C. Sedangkan jalur kereta api penghubung Sawahlunto dan Teluk Bayur ditetapkan sebagai zona B.
Sebagai bentuk respon dari apresiasi itu, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemdikbudristek RI meluncurkan Galanggang Arang sebagai program strategis untuk menggali dan merawat kebudayaan yang bertumbuh di sepanjang kawasan WTBOS pada 19 Oktober lalu di Padang.
Keterlibatan Edy sebagai koordinator kurator pada Galanggang Arang tentu tidak terlepas dari rekam jejaknya bersama Amran Nur. Amran memberi dukungan penuh ketika Edy mengkurasi berbagai perhelatan budaya skala dunia untuk memajukan Kota Arang ini salah satunya Sawahlunto Internasional Music Festival (SIMFes).
"Festival tahunan yang digagas sejak 2010 ini rutin mendatangkan sejumlah musisi dari 5 benua. SIMfes merupakan sebuah upaya gerakan kebudayaan agar Sawahlunto mendapatkan pengakuan dunia," papar Edy.
Pembukaan pameran foto Amran Nur dihadiri oleh sejumlah tokoh diantaranya Pokja Galangang Arang Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, pj. Wali Kota Sawahlunto, keluarga dari Almarhum Amran Nur, Kepala Dinas Pendidikan Sawahlunto, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Sawahlunto.
Pemilihan tanggal pembukaan pameran di 1 Desember 2023 juga bertepatan dengan hari jadi kota Sawahlunto yang ke-135 tahun.
Setelahnya ada pemotongan pita oleh Yayuk Sri Budi dari Pokja Galanganggang Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan. Kemudian diteruskan dengan kunjungan kuratorial yang langsung dipandu oleh Edy Utama, Kurator Galanggang Arang.
Pada pra-kegiatan Galanggang Arang#6 Sawahlunto, telah dilaksanakan Dialog Warisan Budaya tentang perjuangan Sawahlunto menuju kota warisan dunia UNESCO di rumah almarhum Amran Nur pada tanggal 20 November 2023.
Selama tanggal 1-3 Desember 2023 akan ada beberapa rangkaian kegiatan di antaranya penampilan seni budaya dari Grup Talempong Batuang Silungkang. Talempong batuang terbuat dari bambu dan menghasilkan harmonisasi bunyi ketika dipentung. Talempong ini juga dinobatkan warisan budaya tak benda (WBTB) Kota Sawahlunto.
Selain itu ada Grup musik Srikandi yang beranggotakan perempuan lintas etnik, juga penampilan tari kreasi 'Piring Bernyanyi: Migrasi Perempuan dari Dapur ke Ruang Tamu'.
Pada hari kedua ada penampilan multikultural seperti Kuda Kepang Sawahlunto, Sanggar Canang Badantiang, Sanggar Malakutan Bunian, Sanggar Parmato Hitam, dan Grup Randai Ragi Nan Lamo.
Kemudian di hari ke-3 dilanjutkan dengan diskusi terpumpun soal 'Perlindungan Warisan Dunia' di Hotel Ombilin, pawai REOG di jalur warisan dunia Kota Sawahlunto dan diakhiri dengan dialog bersama warga sebagai penguatan sistem WTBOS. Sedangkan, di malam hari ada perayaan di stasiun Keroncong.
Jurnalis : Riel Z.
Sawahlunto dikenal dunia tentu bukan tanpa sebab. Selain punya sejarah soal peradaban yang tidak bisa diabaikan dunia, pastinya karena ada yang gencar memperkenalkan kota kecil bekas Tambang Belanda di pelosok Sumatera Barat ini ke warga dunia.
Sosok itu adalah Amran Nur. Ia menjadi wali kota Sawahlunto selama periode 2003-2013. Amran dikenal sebagai sosok yang menyulap Sawahlunto yang awalnya kota mati bekas tambang menjadi kota wisata.
Kemiskinan menurun. Tak pelak karena dedikasinya, majalah Tempo 3 kali berturut-turut menobatkan Amran Nur sebagai sebagai walikota yang inovatif.
"Pameran yang berjudul 'Menduniakan Sawahlunto: Mengenal Sosok Amran Nur' bertujuan untuk menarasikan rekam jejaknya selama 10 tahun menjadi Walikota," ujar Edy Utama, koordinator kurator Galanggang Arang yang bertanggungjawab untuk perhelatan even di Sawahlunto. (1/12/2023).
Menurut Edy, Amran adalah sosok yang sangat konsisten dan pekerja keras. Gaya kepemimpinannya cukup langka. Ia memberikan dukungan penuh terhadap pemajuan kebudayaan selama masa jabatan sebagai walikota.
Amran juga tidak segan mengajak siapa saja yang dianggap bisa membantunya agar Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang Berbudaya. Ia mengenalkan Sawahlunto kepada dunia sehingga mulai dipertimbangkan UNESCO sebagai kandidat warisan dunia. Akhirnya, pada 6 Juli 2019 resmi ditetapkan UNESCO menjadi warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) karena dinilai punya kontribusi untuk peradaban dunia.
"Pameran foto tentang Amran Nur di Galanggang Arang adalah sebuah bentuk penghormatan yang tidak terkira. Tanpa Amran, barangkali Galanggang Arang ini tidak akan pernah terlaksana," cerita Edy.
Edy sebagai sahabat dekat Amran Nur untuk menggagas program kebudayaan menyebutkan pameran ini juga bertujuan untuk mengedukasi setiap orang terkhusus generasi muda bahwa ada seorang pemimpin visioner yang membangun Sawahlunto agar dikenal dunia.
"Amran juga seorang tokoh yang pluralis. Ia merangkul semua etnik yang ada di Sawahlunto sebagai bagian yang akan membawa kota ini ke kancah internasional. Karenanya pada berbagai even kebudayaan yang digelar pada masa kepemimpinan Amran selalu bertemakan multikultural, sebuah wajah original dari Sawahlunto," kenang Edy.
Pada WTBOS, Sawahlunto ditetapkan sebagai Zona A dan pelabuhan Teluk Bayur sebagai zona C. Sedangkan jalur kereta api penghubung Sawahlunto dan Teluk Bayur ditetapkan sebagai zona B.
Sebagai bentuk respon dari apresiasi itu, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemdikbudristek RI meluncurkan Galanggang Arang sebagai program strategis untuk menggali dan merawat kebudayaan yang bertumbuh di sepanjang kawasan WTBOS pada 19 Oktober lalu di Padang.
Keterlibatan Edy sebagai koordinator kurator pada Galanggang Arang tentu tidak terlepas dari rekam jejaknya bersama Amran Nur. Amran memberi dukungan penuh ketika Edy mengkurasi berbagai perhelatan budaya skala dunia untuk memajukan Kota Arang ini salah satunya Sawahlunto Internasional Music Festival (SIMFes).
"Festival tahunan yang digagas sejak 2010 ini rutin mendatangkan sejumlah musisi dari 5 benua. SIMfes merupakan sebuah upaya gerakan kebudayaan agar Sawahlunto mendapatkan pengakuan dunia," papar Edy.
Pembukaan pameran foto Amran Nur dihadiri oleh sejumlah tokoh diantaranya Pokja Galangang Arang Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, pj. Wali Kota Sawahlunto, keluarga dari Almarhum Amran Nur, Kepala Dinas Pendidikan Sawahlunto, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Sawahlunto.
Pemilihan tanggal pembukaan pameran di 1 Desember 2023 juga bertepatan dengan hari jadi kota Sawahlunto yang ke-135 tahun.
Setelahnya ada pemotongan pita oleh Yayuk Sri Budi dari Pokja Galanganggang Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan. Kemudian diteruskan dengan kunjungan kuratorial yang langsung dipandu oleh Edy Utama, Kurator Galanggang Arang.
Pada pra-kegiatan Galanggang Arang#6 Sawahlunto, telah dilaksanakan Dialog Warisan Budaya tentang perjuangan Sawahlunto menuju kota warisan dunia UNESCO di rumah almarhum Amran Nur pada tanggal 20 November 2023.
Selama tanggal 1-3 Desember 2023 akan ada beberapa rangkaian kegiatan di antaranya penampilan seni budaya dari Grup Talempong Batuang Silungkang. Talempong batuang terbuat dari bambu dan menghasilkan harmonisasi bunyi ketika dipentung. Talempong ini juga dinobatkan warisan budaya tak benda (WBTB) Kota Sawahlunto.
Selain itu ada Grup musik Srikandi yang beranggotakan perempuan lintas etnik, juga penampilan tari kreasi 'Piring Bernyanyi: Migrasi Perempuan dari Dapur ke Ruang Tamu'.
Pada hari kedua ada penampilan multikultural seperti Kuda Kepang Sawahlunto, Sanggar Canang Badantiang, Sanggar Malakutan Bunian, Sanggar Parmato Hitam, dan Grup Randai Ragi Nan Lamo.
Kemudian di hari ke-3 dilanjutkan dengan diskusi terpumpun soal 'Perlindungan Warisan Dunia' di Hotel Ombilin, pawai REOG di jalur warisan dunia Kota Sawahlunto dan diakhiri dengan dialog bersama warga sebagai penguatan sistem WTBOS. Sedangkan, di malam hari ada perayaan di stasiun Keroncong.
Jurnalis : Riel Z.