Gunung Sitoli || polhukrim.com
Pulau Nias dikenal sebagai pulau terluar disebelah Barat Sumatera Utara,memiliki wisata alam dan budaya tradisional,mendorong niat mahasiswa Program Studi Ekonomi FKIP Universitas Nias mengunjungi daerah wisata pantai Lagundri dan pantai Sorake dan beberapa rumah adat kuno di Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan sebagai pengenalan fakta empirik kekayaaan budaya dengan nilai edukasi bagi generasi akademik kampus sambil melaksanakan penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat di bidang budaya.
Arianto Lahagu, M.Pd Dosen Prodi Ekonomi FKIP UNIAS mengatakan bahwa kunjungan mahasiswa di rumah adat ini bukanlah hanya sekedar refresing panorama melainkan melakukan penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat di bidang budaya dan rumah adat kuno yang berada di Desa Bawaomataluo atau desa budaya,telah ada selama ber abad-abad,ucapnya.
Lanjutnya,Desa Bawomataluo (sun hill) merupakan sebuah pemukiman penduduk terdiri dari 125 rumah adat dengan jumlah penduduknya lebih 4.000 jiwa dan berada diketinggian 300 meter di atas permukaan laut.
Dikatakannya bahwa rumah adat ini memiliki motif megalitik, meja terdesign dari batu,patung harimau terpasang depan rumah adat dan suguhan atraksi lompat batu,tari perang (Fatele),tari Faluaya diiringi music tradisional akan menghibur tamu yang datang berkunjung di desa ini termasuk kunjungan mahasiswa Universitas Nias pada hari Minggu,26/11/2023.
Jurnalis : Asali Lase
Pulau Nias dikenal sebagai pulau terluar disebelah Barat Sumatera Utara,memiliki wisata alam dan budaya tradisional,mendorong niat mahasiswa Program Studi Ekonomi FKIP Universitas Nias mengunjungi daerah wisata pantai Lagundri dan pantai Sorake dan beberapa rumah adat kuno di Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan sebagai pengenalan fakta empirik kekayaaan budaya dengan nilai edukasi bagi generasi akademik kampus sambil melaksanakan penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat di bidang budaya.
Arianto Lahagu, M.Pd Dosen Prodi Ekonomi FKIP UNIAS mengatakan bahwa kunjungan mahasiswa di rumah adat ini bukanlah hanya sekedar refresing panorama melainkan melakukan penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat di bidang budaya dan rumah adat kuno yang berada di Desa Bawaomataluo atau desa budaya,telah ada selama ber abad-abad,ucapnya.
Lanjutnya,Desa Bawomataluo (sun hill) merupakan sebuah pemukiman penduduk terdiri dari 125 rumah adat dengan jumlah penduduknya lebih 4.000 jiwa dan berada diketinggian 300 meter di atas permukaan laut.
Dikatakannya bahwa rumah adat ini memiliki motif megalitik, meja terdesign dari batu,patung harimau terpasang depan rumah adat dan suguhan atraksi lompat batu,tari perang (Fatele),tari Faluaya diiringi music tradisional akan menghibur tamu yang datang berkunjung di desa ini termasuk kunjungan mahasiswa Universitas Nias pada hari Minggu,26/11/2023.
Jurnalis : Asali Lase