Batu Bara || polhukrim.com
Untung tak dapat diraih,hadiah terpait didapat petani” Slogan ini sedang dialami petani Batu Bara ,pasalnya para Kios Pupuk Subsidi diduga menjual diatas harga HET ketentuan Pemerintah dan Pemkab.Batu Bara.
Usut demi usut ternyata jatah pupuk dikurangi hingga 70% pemakaian setiap hektarnya,sehingga yang tersalur sejumlah 30% saja,akibatnya petani akan kehilangan ketersediaan Zat Pengatur Tumbuh Tanaman.
Dan ditambah harga pupuk naik hingga 2 kali lipat,keuntungan kios 100%,diketahui harga tebus kios ke distributor Rp.112.500 untuk urea ,hal tersebut diakui salah seorang pengusaha kios(Red) .Dan diduga harga beli dikios oleh petani dikisaran Rp.200-250.000/sak.
Keadaan ini hampir dapat dipastikan bermuara pada hasil panen anjlok,penghasilan petani menurun tahun 2022 ini dan membuat mereka” mendapat hadiah terpait dalam perjuangan bidang ketahanan pangan” Kabidsarpras dinas Pertanian dan Perkebunan Batu Bara Suryana menyebutkan bahwa kebutuhan pupuk tidak sesuai lagi dengan RDKK,sebab perhektarnya saat ini Pemerintah hanya mensubsidi 30% kebutuhan pupuk yang terealisasi.
Pantauan media ini dilapangan 12 Kecamatan 141 Desa/Kelurahan,masyarakat petani mengeluh dan resah tentang kurangnya pasokan pupuk ditambah harga 2 kali lipat dari harga biasanya yakni dari 125 atau 135.000/sak untuk urea menjadi 200-250.000/sak.
Dugaan Perbuatan Melawan Hukum yang diduga dilakukan para Kios Pupuk Bersubsidi dengan menaikkan harga diluar aturan pemerintah itu seolah “direstui” komisi pengawas pupuk dan pestisida.
Rahasia itu terungkap dengan bahasa sebut-sebutan “mereka antar-antar sendiri” ungkap S kordinator Pupuk subsidi 3 kecamatan kepada media ini Sabtu(10/9)yang dikonfirmasi melalui Hp No.0821.8444.00XX.
Sementara di Kec.Sei.Balai tahun 2021 inisial MA.No.Hp.0812.6543.29XX dan WW.No.Hp.0853.6111.10XX yang saat ini malah diketahui diduga tidak menebus Pupuk lagi.
Terkait jumlah tonase Pupuk yang disalurkan ke Batu Bara,Kabidsarpras Suryana malah meminta media ini menghubungi inisial SM (Distanbun Batu Bara).
Sementara itu ketika media ini melihat berbagai hamparan persawahan,tanaman padi masyarakat 15 -20 Hari setelah tanam nampak berbercak kekuning-kuningan diduga kekeruangan pupuk.
Dilain pihak Kios di Kec.Datuk Tanah Datar R yang dikonfirmasi menyatakan “kita akan panggil distributor kalau benar beritanya”.
Inisial Suf yang meminta jati dirinya disembunyikan mengatakan bahwa dirinya mengambil pupuk dari Kabupaten Simalungun dengan harga Rp.195.000 tanpa menyebutkan pada kios tertentu.(Tim)
Untung tak dapat diraih,hadiah terpait didapat petani” Slogan ini sedang dialami petani Batu Bara ,pasalnya para Kios Pupuk Subsidi diduga menjual diatas harga HET ketentuan Pemerintah dan Pemkab.Batu Bara.
Usut demi usut ternyata jatah pupuk dikurangi hingga 70% pemakaian setiap hektarnya,sehingga yang tersalur sejumlah 30% saja,akibatnya petani akan kehilangan ketersediaan Zat Pengatur Tumbuh Tanaman.
Dan ditambah harga pupuk naik hingga 2 kali lipat,keuntungan kios 100%,diketahui harga tebus kios ke distributor Rp.112.500 untuk urea ,hal tersebut diakui salah seorang pengusaha kios(Red) .Dan diduga harga beli dikios oleh petani dikisaran Rp.200-250.000/sak.
Keadaan ini hampir dapat dipastikan bermuara pada hasil panen anjlok,penghasilan petani menurun tahun 2022 ini dan membuat mereka” mendapat hadiah terpait dalam perjuangan bidang ketahanan pangan” Kabidsarpras dinas Pertanian dan Perkebunan Batu Bara Suryana menyebutkan bahwa kebutuhan pupuk tidak sesuai lagi dengan RDKK,sebab perhektarnya saat ini Pemerintah hanya mensubsidi 30% kebutuhan pupuk yang terealisasi.
Pantauan media ini dilapangan 12 Kecamatan 141 Desa/Kelurahan,masyarakat petani mengeluh dan resah tentang kurangnya pasokan pupuk ditambah harga 2 kali lipat dari harga biasanya yakni dari 125 atau 135.000/sak untuk urea menjadi 200-250.000/sak.
Dugaan Perbuatan Melawan Hukum yang diduga dilakukan para Kios Pupuk Bersubsidi dengan menaikkan harga diluar aturan pemerintah itu seolah “direstui” komisi pengawas pupuk dan pestisida.
Rahasia itu terungkap dengan bahasa sebut-sebutan “mereka antar-antar sendiri” ungkap S kordinator Pupuk subsidi 3 kecamatan kepada media ini Sabtu(10/9)yang dikonfirmasi melalui Hp No.0821.8444.00XX.
Sementara di Kec.Sei.Balai tahun 2021 inisial MA.No.Hp.0812.6543.29XX dan WW.No.Hp.0853.6111.10XX yang saat ini malah diketahui diduga tidak menebus Pupuk lagi.
Terkait jumlah tonase Pupuk yang disalurkan ke Batu Bara,Kabidsarpras Suryana malah meminta media ini menghubungi inisial SM (Distanbun Batu Bara).
Sementara itu ketika media ini melihat berbagai hamparan persawahan,tanaman padi masyarakat 15 -20 Hari setelah tanam nampak berbercak kekuning-kuningan diduga kekeruangan pupuk.
Dilain pihak Kios di Kec.Datuk Tanah Datar R yang dikonfirmasi menyatakan “kita akan panggil distributor kalau benar beritanya”.
Inisial Suf yang meminta jati dirinya disembunyikan mengatakan bahwa dirinya mengambil pupuk dari Kabupaten Simalungun dengan harga Rp.195.000 tanpa menyebutkan pada kios tertentu.(Tim)