Notification

×

Iklan

Iklan ads

 



Tim Medis RSUD Panyabungan Jemput Mhd Rayhan Lubis Penderita Penyakit Kulit

Senin, 26 September 2022 | September 26, 2022 WIB Last Updated 2022-09-26T14:37:54Z

Mandailing Natal || polhukrim.com

Akhirnya apa yang menjadi harapan kedua orangtua dari Mhd Rayhan Lubis sang anak yang menderita penyakit kulit sejak usia 4 hari hingga saat ini usianya sudah mencapai 9 tahun dapat terwujud.

Kesedihan yang selama ini dirasakan oleh Gustina Siregar ibunda dari Mhd Rayhan Lubis dapat terobati setelah hari ini tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan menjemput Mhd Raihan Lubis di rumah kediamannya Desa Kampung Padang Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal,(26/9/22). 


Didampingi sang ayah'Sabaruddin Lubis bersama ibunya'Gustina Siregar Rayhan dijemput oleh Tim Medis RSUD untuk menjalani  pengobatan secara maksimal.

Dengan perasaan senang dan bahagia kedua pasangan ini menyampailan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah Kabupaten Mandailing Natal yang telah peduli atas nasib putranya seraya berharap pengobatan terhadap anaknya Rayhan dapat dilakukan secara maksimal.


"Terimakasih kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah yang sudah membawa anak saya Rayhan menjalani pengobatan di RSUD Panyabungan setelah sekian lama kami tak mampu membawanya berobat akibat keterbatasan biaya,semoga Rayhan cepat sembuh agar bisa sekolah dan bermain seperti yang telah menjadi impiannya selama ini",ucap sang ibu sambil menangis.

Direktur RSUD Panyabungan, Dr. Rusli Pulungan : Pengobatan Raihan akan ditanggung oleh pemerintah daerah apabila obat yang dibutuhkan tidak ditanggung BPJS.

Ibunda dari Rayhan juga mengatakan mereka semua memiliki BPJS kesehatan.

Dr. Rusli mengatakan secara diagnosis pihaknya masih menelusuri apa sebenarnya penyakit yang diderita oleh Rayhan meskipun penyakit tersebut bisa dikatakan Autoimun.

Tahap pengobatan sementara, RSUD Panyabungan sedang merawat Raihan sembari berkerja sama dengan dokter anak yang menangani terkait tekhnis untuk menempuh jalur pengobatan lebih maksimal.

“Secepatnya kita akan bekerjasama dengan dokter anak. Jika bisa dilakukan pemeriksaan pengiriman sampel pemeriksaan, maka kita akan tempuh jalur itu dengan cara bekerja sama dengan Prodia dan labolatorium yang mumpuni memeriksa ini,” katanya.

Rusli menyebut, apabila hasil sampel yang dikirim sudah keluar dan menghasilkan diagnosa pasti, tentu pihaknya akan melihat apakah pengobatan akan dilanjutkan di RSUD Panyabungan atau dirujuk ke rumah sakit yang bisa menangani penyakit tersebut.

“Kenapa demikian, kalau kita rujuk sekarang, tentunya memakan waktu yang lama. Kalau bisa sampel dikirim, kita tunggu hasilnya saja, baru setelah keluar diagnosa baru kita putuskan mau ditangani bagaimana,” jelasnya.

Menurut pandangannya, penyakit yang diidap oleh Raihan dalam pengobatan akan berlangsung lama. Tentu pihaknya dan Puskesmas setempat akan melakukan pendampingan soal perawatannya di rumah.

Namun, Rusli menyebut penyakit tersebut tidak masuk dalam kategori penyakit menular. Namun bawaan badan sendiri.

“Tidak usah takut apabila kita berkunjung, ini tidak termasuk penyakit menular,” imbuhnya.

Dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan ini menjelaskan perhatian pemerintah dalam menangani bidang kesehatan di Madina sudah cukup besar.

Penilaian yang disebutkan Rusli ini melihat dari beberapa program diantaranya BPJS KIS yang dibayar oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kemudian ada juga program dari pemerintah provinsi yaitu program non register melalui aplikasi Simanjanone, penerima bantuan tersebut masuk pada kalangan yang tidak tertampung di BPJS.

Program Baznas juga cukup meringankan beban pasien kurang mampu, meskipun dana keseluruhan tidak ditanggung.(MJ)
×
Berita Terbaru Update