Peristiwa gas beracun pada 27/9/22 lalu yang mengakibatkan 86 Warga Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal Dilarikan ke RSU di Panyabungan sampai saat ini masih menjadi buah pikiran bagi semua kalangan dan golongan karena dilihat dari kondisi warga saat ini masih trauma di dapati pula hewan ternak ternyata juga menjadi korban semburan gas H2S dari Wellpad T-11 ini.
Semburan gas beracun diduga H2S dari proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) terus menjadi cerita dan tanda tanya ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Mandailing Natal.
Berbagai pertanyaan muncul dalam setiap pembicaraan warga salah satunya adalah Gas beracun apa saja sebenarnya yang dikeluarkan oleh Sumur T-11 PT SMGP yang beroperasi di wilayah puncak sorik marapi kabupaten Mandailing Natal serta Zat apa saja yang terkandung di dalamnya sehingga akibat dari insiden semburan gas H2S tersebut bukan saja warga yang jadi korban,hewan ternak warga pun beserta ikan di sungai/kolam ikut mati.
Seperti yang disampaikan oleh Sofri Rangkuti Sekretaris Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia Kabupaten Mandailing Natal di sekretariat Rekan Indonesia Madina kepada awak Media bahwa PT.Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) harus transparan dan benar-benar terbuka kepada Publik Pasca insiden yang baru terjadi.
" PT.SMGP harusnya transparan dan terbuka kepada Publik tentang gas beracun apa saja yang keluar dari sumur T-11 serta Zat apa saja yang terkandung di dalamnya "
Karena peristiwa kali ini bukan saja manusia yang menjadi korbannya tapi juga hewan ternak warga pun kehilangan nyawa begitu juga dengan ikan yang berada di sungai/di kolam banyak yang mati"tambah Sofri.
PT SMGP yang dihubungi via seluler hingga saat ini belum ada memberikan penjelasan tentang Gas dan Zat apa saja yang keluar dari Sumur T-11 Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Namun media ini akan terus berupaya dan berusaha mendapatkan informasi dari pihak SMGP untuk dimuat pada pemberitaan selanjutnya.(MJ)
