Mandailing Natal || polhukrim.com
Sebanyak 86 orang warga Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina Akibat keracunan diduga H2S (Hidrogen Sulfida) dari Perusahaan PT.Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang sedang melakukan kegiatan uji alur di Wellpad T-11 pada hari selasa 27/2/22 sore.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang (DPC-PBB) Kabupaten Mandailing Natal'Fajrat Daulay' yang dihubungi Via seluler menyatakan turut prihatin atas kejadian ini serta mengecam keras PT.SMGP harus bertanggung jawab sepenuhnya.(28/9/22).
"DPC-PBB Madina mengutuk keras PT.SMGP atas insiden ini, saya minta kepada pihak perusahaan harus bertanggung jawab kepada masyarakat yang telah menjadi korban akibat keracunan yang ditimbulkan oleh perusahaan"ucap Fajrat
Belum diketahui pasti penyebab dari kejadian ini namun masyarakat terpapar disaat perusahaan melakukan uji alur di wellpad T-11 PT.SMGP dan diduga kuat akibat gas H2S.
DPC-PBB Kabupaten Mandailing Natal juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menghentikan segala kegiatan di PT.SMGP.
"kalau bisa perusahaan tersebut ditutup saja karena keberadaan PT.SMGP sudah terlalu sering memakan korban dan sudah menimbulkan keresahan di tengah-tangah Masyarakat"Pungkasnya.(MJ)
Sebanyak 86 orang warga Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina Akibat keracunan diduga H2S (Hidrogen Sulfida) dari Perusahaan PT.Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang sedang melakukan kegiatan uji alur di Wellpad T-11 pada hari selasa 27/2/22 sore.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang (DPC-PBB) Kabupaten Mandailing Natal'Fajrat Daulay' yang dihubungi Via seluler menyatakan turut prihatin atas kejadian ini serta mengecam keras PT.SMGP harus bertanggung jawab sepenuhnya.(28/9/22).
"DPC-PBB Madina mengutuk keras PT.SMGP atas insiden ini, saya minta kepada pihak perusahaan harus bertanggung jawab kepada masyarakat yang telah menjadi korban akibat keracunan yang ditimbulkan oleh perusahaan"ucap Fajrat
Belum diketahui pasti penyebab dari kejadian ini namun masyarakat terpapar disaat perusahaan melakukan uji alur di wellpad T-11 PT.SMGP dan diduga kuat akibat gas H2S.
DPC-PBB Kabupaten Mandailing Natal juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menghentikan segala kegiatan di PT.SMGP.
"kalau bisa perusahaan tersebut ditutup saja karena keberadaan PT.SMGP sudah terlalu sering memakan korban dan sudah menimbulkan keresahan di tengah-tangah Masyarakat"Pungkasnya.(MJ)