Batu Bara || polhukrim.com
Pembangunan Taman Simpang Tiga Sei.Bejangkar membawa dampak serius bagi perekonomian masyarakat dan kekhawatiran untuk sarana bermain anak. >
Hal tersebut dikutip dari berbagai sumber yang layak dipercaya Selasa(21-6),salah seorang pekerja SPSI inisial R kepada Media ini menyatakan bahwa adanya pembangunan taman tersebut menyebabkan dirinya dan pekerja lainnya mendapat kesulitan untuk bongkar muat barang.Dilain pihak adanya prediksi taman dihias dengan bangku-bangku bermain anak nantinya rawan dengan arus hilir-mudik kenderaan yang ramai padat.
Simpang Tiga Sei.Bejangkar dari sejak lama dipergunakan masyarakat RBT panggilan ojek daerah setempat dan arus transit penumpang dari luar dan dalamTanjung Tiram dan sekitarnya,menyebabkan Simpang tiga tersebut selalu ramai hingga larut malam dan memberikan rasa nyaman dari tindak kejahatan serta membawa dampak perputaran uang dan pendapatan pedagang Soto yang sudah mendunia dengan sebutan *SOTO MEDAN#.
Dampak Pembangunan Taman diduga TIDAK RAMAH LINGKUNGAN.
Hal ini sesuai tanggapan Aktivis Lsm D.Munthe ketika dimintai tanggapan lebih rinci menyebutkan "Pada dasarnya Pembangunan dilaksanakan disesuaikan kebutuhan dan atau memberikan fasilitas stimulan terhadap kegiatan ekonomi daerah yang akan dibangun,contoh bila disuatu daerah tertentu aktivitas yang nyata adalah kegiatan perekonomian maka dibangun yang menunjang aktivitas yang ada itu,bukan malah memberangus yang ada,tidak efektifkan ? Tanyanya.
D.Munthe menambahkan untuk Sekedar saran,silahkan membuat taman dan pernak-pernik keindahannya memakai separuh lahan yang ada dan lahan terdepan diberikan ruang aktivitas Pekerja Transport,RBT,situasinya lebih kondusif dan punya nilai lebih dan Arus penumpang tetap stabil pendapatan pedagang SOTO MEDAN yang sudah kesohor itu semakin didepan,artinya gelora pembangunan disesuaikan juga dengan asfek moralitas dan lingkungan terkait langsung dengan kebutuhan masyarakat.(Dahwir S.M.)
Pembangunan Taman Simpang Tiga Sei.Bejangkar membawa dampak serius bagi perekonomian masyarakat dan kekhawatiran untuk sarana bermain anak. >
Hal tersebut dikutip dari berbagai sumber yang layak dipercaya Selasa(21-6),salah seorang pekerja SPSI inisial R kepada Media ini menyatakan bahwa adanya pembangunan taman tersebut menyebabkan dirinya dan pekerja lainnya mendapat kesulitan untuk bongkar muat barang.Dilain pihak adanya prediksi taman dihias dengan bangku-bangku bermain anak nantinya rawan dengan arus hilir-mudik kenderaan yang ramai padat.
Simpang Tiga Sei.Bejangkar dari sejak lama dipergunakan masyarakat RBT panggilan ojek daerah setempat dan arus transit penumpang dari luar dan dalamTanjung Tiram dan sekitarnya,menyebabkan Simpang tiga tersebut selalu ramai hingga larut malam dan memberikan rasa nyaman dari tindak kejahatan serta membawa dampak perputaran uang dan pendapatan pedagang Soto yang sudah mendunia dengan sebutan *SOTO MEDAN#.
Dampak Pembangunan Taman diduga TIDAK RAMAH LINGKUNGAN.
Hal ini sesuai tanggapan Aktivis Lsm D.Munthe ketika dimintai tanggapan lebih rinci menyebutkan "Pada dasarnya Pembangunan dilaksanakan disesuaikan kebutuhan dan atau memberikan fasilitas stimulan terhadap kegiatan ekonomi daerah yang akan dibangun,contoh bila disuatu daerah tertentu aktivitas yang nyata adalah kegiatan perekonomian maka dibangun yang menunjang aktivitas yang ada itu,bukan malah memberangus yang ada,tidak efektifkan ? Tanyanya.
D.Munthe menambahkan untuk Sekedar saran,silahkan membuat taman dan pernak-pernik keindahannya memakai separuh lahan yang ada dan lahan terdepan diberikan ruang aktivitas Pekerja Transport,RBT,situasinya lebih kondusif dan punya nilai lebih dan Arus penumpang tetap stabil pendapatan pedagang SOTO MEDAN yang sudah kesohor itu semakin didepan,artinya gelora pembangunan disesuaikan juga dengan asfek moralitas dan lingkungan terkait langsung dengan kebutuhan masyarakat.(Dahwir S.M.)